Saturday 26 November 2016

Resume Teknik KTA


Teknik Konservasi Tanah dan Air Sipil Teknis Teras

Teras adalah bangunan konservasi tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur. (Yuliarta et al., 2002).
Teras dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Sukartaatmadja (2004) mengklasifikasikan teras berdasarkan fungsi dan berdasarkan bentuk.. Berdasarkan fungsi, teras diklasifikan lagi dalam dua jenis yaitu: (a) teras intersepsi (interception terrace) dan (b) teras diversi (diversion terrace). Pada teras intersepsi aliran permukaan ditahan oleh saluran yang memotong lereng.Sedangkan teras diversi berfungsi untuk mengubah arah aliran sehingga tersebar ke seluruh lahan dan tidak terkonsentrasi pada satu tempat.Berdasarkan bentuk, teras dibedakan ke dalam beberapa bentuk diantaranya teras kredit, teras guludan, teras datar, teras bangku, teras kebun dan teras individu.
Teras Datar
Teras datar atau teras sawah (level terrace) adalah bangunan konservasi tanah berupa tanggul sejajar kontur, dengan kelerengan lahan tidak lebih dari 3 % dilengkapi saluran di atas dan di bawah tanggul (Yuliarta, 2002).
Menurut Arsyad (1989), teras datar dibuat tepat menurut arah garis kontur dan pada tanah-tanah yang permeabilitasnya cukup besar sehingga tidak terjadi penggenangan dan tidak terjadi aliran air melalui tebing teras. Teras datar pada dasarnya berfungsi menahan dan menyerap air, dan juga sangat efektif dalam konservasi air di daerah beriklim agak kering pada lereng sekitar dua persen.
Dalam Sukartaatmadja (2004) dijelaskan bahwa tujuan pembuatan teras datar adalah untuk memperbaiki pengaliran air dan pembasahan tanah, yaitu dengan pembuatan selokan menurut garis kontur.Tanah galian ditimbun di tepi luar sehingga air dapat tertahan dan terkumpul.Di atas pematang sebaiknya ditanami tanaman penguat teras berupa rumput makanan ternak.
Menurut Schwab et al (1966), tujuan utama dari teras datar ini adalah konservasi air / kelembaban tanah, sedangkan pengendalian erosi adalah tujuan sekunder. Karena itu teras tipe ini dibangun di daerah dengan curah hujan rendah sampai sedang untuk menahan dan meresapkan air ke lapisan tanah. Di daerah yang permeabilitasnya tinggi, teras tipe ini dapat digunakan untuk tujuan yang sama di daerah dengan curah hujannya tinggi.


Teras Kredit


https://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/tb2.jpgGambar 1. Penampang Melintang Teras Datar (Sumber Panduan Kehutanan Indonesia, 1999 dalam Priyono et al., 2002).https://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/tb11.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF6iWsL_Z6NkU1ZtCly2M7FG4eTa9RjX91mMtc38pTIWrNrASmLpt-TfkDGWsZpFJ0DbdizXj9Ipkywq0Z54l0rkhf69m77ZxcTA71ZCVORiR7cFouWp56dwfyvTVr9mWaIEvKSJMdhv0/s400/Teras+datar.jpg

Teras kredit merupakan bangunan konservasi tanah berupa guludan tanah atau batu sejajar kontur, bidang olah tidak diubah dari kelerengan tanah asli.Teras kredit merupakan gabungan antara saluran dan guludan menjadi satu (Priyono, et al., 2002).

Teras kredit biasanya dibuat pada tempat dengan kemiringan lereng antara 3 sampai 10 persen, dengan cara membuat jalur tanaman penguat teras (lamtoro, kaliandra, gamal) yang ditanam mengikuti kontur. Jarak antara larikan 5 sampai 12 meter.Tanaman pada larikan teras berfungsi untuk menahan butir-butir tanah akibat erosi dari sebelah atas larikan. Lama kelamaan permukaan tanah bagian atas akan menurun, sedangkan bagian bawah yang mendekat dengan jalur tanaman akan semakin tinggi. Proses ini berlangsung terus-menerus sehingga bidang olah menjadi datar atau mendekati datar. (Sukartaatmadja, 2004).
Lebih lanjut dijelaskan, untuk mempercepat proses tersebut dapat ditempuh dengan beberapa jalan yaitu: (a) menarik tanah dari sebelah atas larikan ke arah larikan tanaman penguat teras, (b) pembuatan guludan sepanjang tanaman sehingga sedimentasi diperbesar, (c) pemberian serasah atau limbah pertanian atau batu-batuan sepanjang tanaman dan sebagainya sehingga sedimentasi diperbesar.
Keuntungan penggunaan teras kredit ini adalah Mengurangi terkonsentrasinya air aliran permukaan dan Cukup efektif dalam mengurangi erosi. Sedangkan Kekurangannya adalah Teras ini hanya cocok untuk kondisi yang spesifik (tanah remah dengan permeabilitas tinggi dan kedalaman tanah > 40 cm serta intensitas hujan tidak terlalu tinggi), Memerlukan pemliharaan tanaman penutup guludan secara rutin dan Membutuhkan banyak tenaga kerja. 

Gambar 2. Penampang Teras Kredithttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXMRoXyTrjzd4gKfFMiynmpgWZ672PcOV7M2QIyQJACIasSzixdxnl8vKA3twbffDnQoiGsESt22m-Ygc4jfs6jjtFQzgspPfAMhOmuvBY4Hml36k5DpRZJ3eToztbBo0Up0gRiMMK-74/s400/teras+kredit2.jpg





Teras Guludan
https://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/tb3.jpgTeras guludan adalah suatu teras yang membentuk guludan yang dibuat melintang lereng dan biasanya dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng 10 – 15 %.Sepanjang guludan sebelah dalam terbentuk saluran air yang landai sehingga dapat menampung sedimen hasil erosi.Saluran tersebut juga berfungsi untuk mengalirkan aliran permukaan dari bidang olah menuju saluran pembuang air. Kemiringan dasar saluran 0,1%. Teras guludan hanya dibuat pada tanah yang bertekstur lepas dan permeabilitas tinggi. Jarak antar teras guludan 10 meter tapi pada tahap berikutnya di antara guludan dibuat guludan lain sebanyak 3 – 5 jalur dengan ukuran lebih kecil. (Sukartaatmadja, 2004)
Sedangkan menurut Priyono et. al. (2002), teras guludan adalah bangunan konservasi tanah berupa guludan tanah dan selokan / saluran air yang dibuat sejajar kontur, dimana bidang olah tidak diubah dari kelerengan permukaan asli.Di antara dua guludan besar dibuat satu atau beberapa guludan kecil.Teras ini dilengkapi dengan SPA sebagai pengumpul limpasan dan drainase teras.
Keuntungan penggunaan teras gulud ini yaitu Biaya pembuatannya relatif lebih rendah dari teras bangku, dan dapat dilakukan pada tanah-tanah bersolum (lapisan tanah subur) yang agak dangkal. Sedangkan Kerugian penggunaan teras ini adalah Apabila rumput penutup/ penguat guludan belum tumbuh sempurnah, guludan tidak stabil sehingga mudah dihanyutkan oleh aliran air permukaan terutama bila hujan lebat dan pembentukan teras bangku terjadi secara perlahan. 
Gambar 3. Penampang Teras Guludan
Teras Bangku
Teras bangku adalah bangunan teras yang dibuat sedemikian rupa sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse back slope) dan dilengkapi dengan bangunan pelengkap lainnya untuk menampung dan mengalirkan air permukaan secara aman dan terkendali.(Sukartaatmadja, 2004).
Teras bangku adalah serangkaian dataran yang dibangun sepanjang kontur pada interval yang sesuai.Bangunan ini dilengkapi dengan saluran pembuangan air (SPA) dan ditanami dengan rumput untuk penguat teras. Jenis teras bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam (Priyono, et al., 2002)
https://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2008/10/tb4.jpgTeras bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga atau bangku.Teras jenis ini dapat datar atau miring ke dalam.Teras bangku yang berlereng ke dalam dipergunakan untuk tanah-tanah yang permeabilitasnya rendah dengan tujuan agar air yang tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir ke luar melalui talud.Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar untuk membuatnya (Arsyad, 1989).

Pembuatan teras bangku ini memerlukan biaya yang mahal karena lebih banyak penggalian bidang olah.Akibat penggalian bidang olah ini, maka di sekitar saluran teras merupakan bagian yang tidak/ kurang subur karena merupakan lapisan tanah bawah (subsoil) yang tersingkap di permukaan tanah.Meski demikian, jika dibuat dengan benar, teras ini sangat efektif mengurangi erosi.
Kelebihan teras bangku adalah: (a) efektif dalam mengendalikan erosi dan aliranpermukaan, (b) menangkap tanah dalam parit-parit yang dibuat sepanjang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke bidang olah, (c) mengurangi panjang lereng, dimana setiap2 – 3 meter panjang lereng dibuat rata menjadi teras sehingga mengurangi kecepatan air mengalir menuruni lereng, (d) dalam jangka panjang akan meningkatkan kesuburan tanah, (e) bidang olah yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman utama, (e) tanaman penguatteras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan organik untuk tanah dan kayu bakar.
Kelemahan teras bangku, yaitu : (a) pada awalnya cukup menganggu keadaan tanah,mengurangi produksi selama 2 – 3 tahun pertama, (b) tenaga kerja / biaya untuk pembuatannyacukup tinggi, makin curam lahannya makin banyak tenaga kerja dan biaya yang diperlukan, (c) untuk membuat teras bangku yang baik diperlukan ketrampilan khusus, (d) berkurangnya luaspermukaan lahan efektif untuk budidaya tanaman utama lebih besar dibandingkan dengan teknik konservasi tanah yang lain, makin curam lerengnya, makin besar berkurangnya luas tersebut, (e)bidang olah yang terbentuk pada bagian galian mempunyai tingkat kesuburan yang lebih burukdaripada bidang olah yang terbentuk pada bagian timbunan.
Soil Conservation Handbook,1995 dlm Priyono, et al. 2002)https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUQC8X31PTEgw_YZzq7hk96-tLec-oLzz-jpEH7nCATCDISHi8sEZMPfMdl2Fgskx5Uzdy89FZr2zPUy2aQevPIh6PXdG73AZ4rb4aBTIlnaC1qFIf-kJ-A_Vb_CQoDaelLSe9M2i2Kj8/s1600/Teras+bangku.jpg


Load disqus comments

0 comments