Teras adalah bangunan konservasi
tanah dan air yang dibuat dengan penggalian dan pengurugan tanah, membentuk
bangunan utama berupa bidang olah, guludan, dan saluran air yang mengikuti
kontur serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya seperti saluran
pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur. (Yuliarta et
al., 2002).
Teras dapat diklasifikasikan dengan
berbagai cara. Sukartaatmadja (2004) mengklasifikasikan teras berdasarkan
fungsi dan berdasarkan bentuk.. Berdasarkan fungsi, teras diklasifikan lagi
dalam dua jenis yaitu: (a) teras intersepsi (interception terrace) dan (b)
teras diversi (diversion terrace). Pada teras intersepsi aliran permukaan
ditahan oleh saluran yang memotong lereng.Sedangkan teras diversi berfungsi
untuk mengubah arah aliran sehingga tersebar ke seluruh lahan dan tidak
terkonsentrasi pada satu tempat.Berdasarkan bentuk, teras dibedakan ke dalam
beberapa bentuk diantaranya teras kredit, teras guludan, teras datar, teras
bangku, teras kebun dan teras individu.
Teras
Datar
Teras datar atau teras sawah (level
terrace) adalah bangunan konservasi tanah berupa tanggul sejajar kontur, dengan
kelerengan lahan tidak lebih dari 3 % dilengkapi saluran di atas dan di bawah
tanggul (Yuliarta, 2002).
Menurut Arsyad (1989), teras datar
dibuat tepat menurut arah garis kontur dan pada tanah-tanah yang
permeabilitasnya cukup besar sehingga tidak terjadi penggenangan dan tidak
terjadi aliran air melalui tebing teras. Teras datar pada dasarnya berfungsi
menahan dan menyerap air, dan juga sangat efektif dalam konservasi air di
daerah beriklim agak kering pada lereng sekitar dua persen.
Dalam Sukartaatmadja (2004)
dijelaskan bahwa tujuan pembuatan teras datar adalah untuk memperbaiki
pengaliran air dan pembasahan tanah, yaitu dengan pembuatan selokan menurut
garis kontur.Tanah galian ditimbun di tepi luar sehingga air dapat tertahan dan
terkumpul.Di atas pematang sebaiknya ditanami tanaman penguat teras berupa
rumput makanan ternak.
Menurut
Schwab et al (1966), tujuan utama dari teras datar ini adalah konservasi air /
kelembaban tanah, sedangkan pengendalian erosi adalah tujuan sekunder. Karena
itu teras tipe ini dibangun di daerah dengan curah hujan rendah sampai sedang
untuk menahan dan meresapkan air ke lapisan tanah. Di daerah yang
permeabilitasnya tinggi, teras tipe ini dapat digunakan untuk tujuan yang sama
di daerah dengan curah hujannya tinggi.
Teras Kredit
Lebih lanjut dijelaskan, untuk
mempercepat proses tersebut dapat ditempuh dengan beberapa jalan yaitu: (a)
menarik tanah dari sebelah atas larikan ke arah larikan tanaman penguat teras,
(b) pembuatan guludan sepanjang tanaman sehingga sedimentasi diperbesar, (c)
pemberian serasah atau limbah pertanian atau batu-batuan sepanjang tanaman dan
sebagainya sehingga sedimentasi diperbesar.
Keuntungan penggunaan teras kredit ini adalah Mengurangi
terkonsentrasinya air aliran permukaan dan Cukup efektif dalam mengurangi
erosi. Sedangkan Kekurangannya adalah Teras ini hanya cocok untuk kondisi
yang spesifik (tanah remah dengan permeabilitas tinggi dan kedalaman tanah >
40 cm serta intensitas hujan tidak terlalu tinggi), Memerlukan pemliharaan
tanaman penutup guludan secara rutin dan Membutuhkan banyak tenaga kerja.
Teras Guludan
Teras
guludan adalah suatu teras yang membentuk guludan yang dibuat melintang lereng
dan biasanya dibuat pada lahan dengan kemiringan lereng 10 – 15 %.Sepanjang
guludan sebelah dalam terbentuk saluran air yang landai sehingga dapat
menampung sedimen hasil erosi.Saluran tersebut juga berfungsi untuk mengalirkan
aliran permukaan dari bidang olah menuju saluran pembuang air. Kemiringan dasar
saluran 0,1%. Teras guludan hanya dibuat pada tanah yang bertekstur lepas dan
permeabilitas tinggi. Jarak antar teras guludan 10 meter tapi pada tahap
berikutnya di antara guludan dibuat guludan lain sebanyak 3 – 5 jalur dengan
ukuran lebih kecil. (Sukartaatmadja, 2004)
Sedangkan menurut Priyono et. al.
(2002), teras guludan adalah bangunan konservasi tanah berupa guludan tanah dan
selokan / saluran air yang dibuat sejajar kontur, dimana bidang olah tidak
diubah dari kelerengan permukaan asli.Di antara dua guludan besar dibuat satu
atau beberapa guludan kecil.Teras ini dilengkapi dengan SPA sebagai pengumpul
limpasan dan drainase teras.
Keuntungan penggunaan teras gulud
ini yaitu Biaya pembuatannya relatif lebih rendah dari teras bangku,
dan dapat dilakukan pada tanah-tanah bersolum (lapisan tanah subur) yang
agak dangkal. Sedangkan Kerugian penggunaan teras ini adalah Apabila
rumput penutup/ penguat guludan belum tumbuh sempurnah, guludan tidak stabil
sehingga mudah dihanyutkan oleh aliran air permukaan terutama bila hujan lebat
dan pembentukan teras bangku terjadi secara perlahan.
Teras Bangku
Teras bangku adalah bangunan teras
yang dibuat sedemikian rupa sehingga bidang olah miring ke belakang (reverse
back slope) dan dilengkapi dengan bangunan pelengkap lainnya untuk menampung
dan mengalirkan air permukaan secara aman dan terkendali.(Sukartaatmadja,
2004).
Teras bangku adalah serangkaian
dataran yang dibangun sepanjang kontur pada interval yang sesuai.Bangunan ini
dilengkapi dengan saluran pembuangan air (SPA) dan ditanami dengan rumput untuk
penguat teras. Jenis teras bangku ada yang miring ke luar dan miring ke dalam
(Priyono, et al., 2002)
Teras
bangku atau teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan
tanah di bagian bawah sehingga terjadi suatu deretan bentuk tangga atau
bangku.Teras jenis ini dapat datar atau miring ke dalam.Teras bangku yang
berlereng ke dalam dipergunakan untuk tanah-tanah yang permeabilitasnya rendah
dengan tujuan agar air yang tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir ke luar
melalui talud.Teras bangku sulit dipakai pada usaha pertanian yang menggunakan
mesin-mesin pertanian yang besar dan memerlukan tenaga dan modal yang besar
untuk membuatnya (Arsyad, 1989).
Pembuatan teras bangku ini
memerlukan biaya yang mahal karena lebih banyak penggalian bidang olah.Akibat
penggalian bidang olah ini, maka di sekitar saluran teras merupakan bagian yang
tidak/ kurang subur karena merupakan lapisan tanah bawah (subsoil) yang
tersingkap di permukaan tanah.Meski demikian, jika dibuat dengan benar, teras
ini sangat efektif mengurangi erosi.
Kelebihan teras bangku adalah: (a) efektif dalam
mengendalikan erosi dan aliranpermukaan, (b) menangkap tanah dalam parit-parit
yang dibuat sepanjang teras dan tanah yang terkumpul itu dapat dikembalikan ke
bidang olah, (c) mengurangi panjang lereng, dimana setiap2 – 3 meter panjang
lereng dibuat rata menjadi teras sehingga mengurangi kecepatan air mengalir
menuruni lereng, (d) dalam jangka panjang akan meningkatkan kesuburan tanah,
(e) bidang olah yang agak datar memudahkan petani melakukan budidaya tanaman
utama, (e) tanaman penguatteras dapat menjadi sumber pakan ternak, bahan
organik untuk tanah dan kayu bakar.
Kelemahan teras bangku, yaitu : (a) pada awalnya
cukup menganggu keadaan tanah,mengurangi produksi selama 2 – 3 tahun pertama,
(b) tenaga kerja / biaya untuk pembuatannyacukup tinggi, makin curam lahannya
makin banyak tenaga kerja dan biaya yang diperlukan, (c) untuk membuat teras
bangku yang baik diperlukan ketrampilan khusus, (d) berkurangnya luaspermukaan
lahan efektif untuk budidaya tanaman utama lebih besar dibandingkan dengan
teknik konservasi tanah yang lain, makin curam lerengnya, makin besar
berkurangnya luas tersebut, (e)bidang olah yang terbentuk pada bagian galian
mempunyai tingkat kesuburan yang lebih burukdaripada bidang olah yang terbentuk
pada bagian timbunan.
0 comments